Senin, 04 November 2013

TULISAN 4



Ratusan Perusahaan Akan Hengkang dari Jabodetabek

Selasa, 29 Oktober 2013 | 13:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah investor mulai ketar-ketir menyusuk demo buruh yang menuntut kenaikan upah minimum privinsi sebesar 50 persen pada 2014.

Sekjen Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita mengatakan, setidaknya ada lebih dari 100 perusahaan yang siap-siap hengkang dari jabodetabek.

“Di Bogor saja ada 68 perusahaan yang lapor kadisnaker. Itu germen dan sepatu, padat karya.  Yang mau pindah ada juga di Tanggerang dan Bekasi. Total bisa 100-an perusahaan,”kata Suryadi, dikantor Apindo, di Jakarta, Selasa (29/10/2013).

Apindo juga mencatat, di Bekasi ada sekitar 40 pabrik dan di Tanggerang jumlahnya sekitar 20 perusahaan.”kalau Jakarta lebih banyak di pulogadung saja, sisanya pabrik sudah hampir enggak ada,” imbuh Wasekjen Apindo, Sanny Iskandar.

Menurut Suryadi, kebanyakan pabrik tersebut merupakan perusahaan padat karya. Namun demikian, untuk merelokasi pabrik bukanlah perkara mudah. Hal itu karena butuh waktu hingga tiga tahun, mulai memilih lokasi, membebaskan lahan, hingga membangun.

Belom lagi memberhentikan karyawan lama di lokasi lama tentu membutuhkan dana miliaran rupiah. “Ekspansi mereka lari dari jateng, Mojokerto, Solo, karena masih aman. Tapi ada juga yang sudah mikir, lebih baik jadi penjual sejarah. Itu pikiran ketakutan-ketakutan kan,”Imbuhnya.

Oleh karena itu, kalangan pengusaha berharap agar gubernur dan wali kota cermat menentukan upah minimum, menyusul intruksi Presiden No 9/2013 dan Peermenakertrans No 7/2013

Analisis         :
Sebaiknya para pendemo berpikir seharusnya mereka tidak demo terus-terusan, kalau perusahaan di jabodetabek hengkang, mereka mau bekerja dimana. Intinya jangan terlalu sering berdemo itu akan merugikan segala aspek baik itu buruh maupun perusahaan itu sendiri.

Sumber          :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar