Pengertian
Etika
Etika secara asal kata berasal dari kata etika = moralitas -> "mos" yang berarti adat kebiasaan, yakni nilai dan norma yang menjadi acuan untuk mengatur perilaku seseorang di dalam komunitas kehidupannya.
Teori Etika
a. Teori deontologists
Deontologi berasal dari bahasa yunani yang artinya adalah kewajiban ( duty ). Etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Suatu tindakan baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baik dari tindakan itu, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada dirinya sendiri. Aksi bernilai moral ini karena tindakan dilaksanakan berdasarkan kewajiban. Selain itu, etika deontologi itu juga menekankan pentingnya motivasi, kemauan baik dan karakter yang kuat dari para pelaku. Menurut pandangan Kant, deontologi dikatakan:
1. Tidak ada didunia yang dianggap baik kecuali kemauan baik. Kepandaian bisa merugikan kalau tidak didasarkan pada kemauan baik.
2. Tindakan yang baik adalah tidak saja sesuai kewajiban, melainkan tindakan-tindakan yang dilakukan demi kewajiban.
Kesimpulan
pandangan kant tersebut dari dua teori tersebut, adalah agar suatu tindakan
punya nilai moral, tindakan itu harus dijalankan berdasarkan suatu kewajiban.
Nilai moral dari tindakan itu tidak tergantung pada tercapainya tujuan tetapi
tergantung pada kemauan baik yang mendorong ia untuk berbuat. Sebagai
konsekuensi dari kedua prinsip tersebut, kewajiban adalah hal yang niscaya dari
tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat kepada hukum.
b. Teori Teleologis
Teori
ini unutk mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau
dicapai dengan tindakan itu berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan
itu. Karena suatu tindakan dinilai baik, kalau bertujuan mencapai sesuatu yang
baik/ akibat ditimbulkan oleh tindakan itu adalah baik. Teori ini terdapat
beberapa aliran, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
keegoisan
Orang disebut egois apabila baik
karena memberi manfaat bagi kepentingan diri sendiri. Pandangan egoisme ini
adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar
kepentingan pribadi dan memajukan dirinya sendiri.
2 Utilitarianisme
Arti
kata Utilitarianisme ini adalah
berguna dan berfaedan/ bermanfaat. Paham/teeori ini menilai baik atau tidaknya
susila, ditinjau dari kegunaan/ faedah atau manfaat yang didatangkannya. Maka, utilitarianisme menilai baik atau
buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan dan akibat dari tindakan itu bagi
sebanyak mungkin orang. Karena suatu tindakan dapat dinilai baik kalau tindakan
itu mendatangkan akibat baik yang paling besar atau akibat buruk yang paling
kecil. Dua hal yang sangat positif dalam aliran utilitarianisme, diantaranya
adalah sebagai berikut :
a)
Rasionalitasnya : suatu tindakan
yang dipilih, dan pada gilirannya dinilai baik, karena tindakan itu
mendatangkan akibat baik yang lebih banyak daripada tindakan lain.
b)
universalitasnya: akibat atau nilai lebih yang hendak dicapai dan diukur berdasarkan banyaknya orang yang memperoleh manfaat dari nilai lebih itu.
3.
Universalisme
Universal berarti bersifat secara umum. Sesuatu dapat dinilai dengan baik apabila dapat memberikan kebaikan kepada banyak orang. Berpikir secara universal, berarti memikirkan kepentingan umum, dimana diri-sendiri sebagai individu tidak ada didalamnya.
4.
Intuisionisme
Intuisi
itu memiliki arti ilham atau bisikan kalbu. Jadi paham ini berpendapat bahwa
penilaian atas baik-buruk, susila dan tidak susila itu dapat diketahui dengan
cara intuisi yang merupakan suatu pertimbangan rasa yang timbul dari bisikan
kalbu/semacam ilham. Dari segi ilmiah, cara ini sulit dijabarkan sebab sifatnya
seperti spekulatif.
5. Hedonisme
Hedone berarti
kesenangan. Prinsip aliran ini menganggap bahwa sesuatu yang dianggap baik,
sesuai dengan kesenangan yang didatangkannya. Jadi, aliran ini mengatakan
sesuatu yang hanya mendatangkan kesusahan, penderitaan atau tidak menyenangkan,
dengan sendirinya dinilai tidak baik, maka orang-orang yang menganut aliran
ini, dengan sendirinya menganngap atau menjadikan kesenangan sebagai tujuan
hidupnya.
6. Eudemonisme
Eudemonisme artinya adalah bahagia. Aliran ini menilai baik atau tidak baiknya sesuatu dinilai dari ada / tidaknya kebahagiaan yang didatangkannya. Bahagia lebih banyak menitikberatkan pengertiannya pada segi rasa.
7.
Altruisme
Altruisme ini
artinya adalah orang lain. Aliran ini adalah paham yang prinsipnya mengutamakan
kepentingan orang lain. Perbuatan yang dinilai baik yaitu perbuatan yang
mengutamakan kepentingan orang lain, walau diri sendiri menderita atau
menanggung rugi.
8.
Tradisionalisme
Tradisionalisme ini memiliki arti kebiasaan atau adat istiadat. Aliran
ini mengartikan sesuatu yang dapat dipindahkan turun temurun/dari generasi ke
generasi.
Fungsi Etika
1. Sebagai subyek: untuk menilai apakah
tindakan-tindakan yang telah dikerjakan benar, buruk atau baik.
2. Sebagai
obyek: cara melakukan sesuatu (didasarkan pada moralitas)
3. Sarana untuk memperoleh orientasi
kritis berhadapan dengan berbagai moralitas yang membingungkan.
4.Etika ingin menampilkan keterampilan
intelektual yaitu keterampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis.
5. Orientasi etis ini diperlukan dalam mengambil
sikap yang wajar dalam suasana pluralisme.
Jenis Etika
1. Etika Deskriptif
· Etika
yang berbicara tentang suatu fakta, yaitu tentang nilai dan pola perilaku
manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam kehidupan masyarakat
· Etika yang menyoroti secara rasional dan kritis tentang apa yang diharapkan manusia tentang sesuatu yang bernilai
· Misalnya:
adat istiadat, kebiasaan, hal yang dianggap baik/buruk, tindakan yang boleh
dilakukan
2. Etika Normatif
· Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia tentang bagaimana bertindak sesuai dengan norma yang berlaku
· Etika yang tentang norma - norma yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan sehari - hari
· Misalnya:
(individu) kejujuran, kedisiplinan, loyalitas; (masyarakat) etika bisnis, etika
komunikasi, dll
Perbedaan
Kedua Jenis Etika
Etika Deskriptif: Memberikan gambaran dan membahas fakta yang berkembang di masyarakat, dengan tanpa memberikan interpretasi secara tajam dan lugas.
Etika Normatif : Melakukan penilian sekaligus
memberikan norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan
Sanksi
Etika
Sanksi pelanggaran etika diantaranya
adalah sebagai berikut :
a.
Sanksi sosial: adalah skala relatif kecil, dipahami sebagai kesalahan yang dapat 'dimaafkan'
b.
Sanksi Hukum : skala besar,
merugikan hak pihak lain.
SUMBER :
http://tuunii.wordpress.com/2013/05/30/pengertian-etika/
http://www.slideshare.net/ciluth/teori-Etika